10 Fenomena Kematian Masal Hewan

Dalam beberapa tahun terakhir, telah terjadi peningkatan jumlah kasus di mana sekelompok hewan mati secara massal. Ada banyak penjelasan yang berbeda untuk semua kasus ini, seperti sakit, polusi, pemanasan global. Banyak kasus-kasus ini telah dipecahkan, dan biasanya dengan penjelasan sederhana, seperti polusi atau pun penyakit. Namun, yang tetap menjadi misteri adalah beberapa kematian yang tidak bisa dilogika dari segi ilmu pengetahuan dan teori. berikut beberapa fenomena kematian hewan massal


10. Ikan Kakap

Pada bulan Januari 2011, ratusan ikan kakap mati terdampar di pantai Semenanjung Coromandel di Selandia Baru. Nelayan yang berlayar saat itu menjelaskan bahwa air laut seperti berkarpet ikan mati. Yang aneh adalah mata ikan saja yang hilang, sedangkan anggota tubuh lain ikan utuh. Seorang saksi mengatakan "Ini adalah sesuatu yang disengaja ". Sementara kebanyakan orang menyimpulkan ikan terkena genosida, kebenaran masih harus diteliti, dan kematian ikan ini masih menjadi misteri

9. Gurita Jumbo

Pada Januari 2005, ribuan cumi-cumi Jumbo terdampar  di pantai California. Sangat sedikit informasi yang diketahui tentang jenis cumi-cumi ini, karena mereka tinggal di kedalaman sampai 2.300 kaki (700 m), sehingga lebih sulit bagi para ilmuwan untuk memastikan mengapa mereka tiba-tiba terlibat dalam tragedi bunuh diri massal. Keracunan adalah salah satu teori, tetapi jika yang terkontaminasi air laut tidak mungkin hanya hewan ini saja yang keracunan, dan jika itu berasal dari sesuatu yang mereka makan, tidak mungkin ada begitu banyak yang mati. Sebuah peristiwa serupa terjadi di San Diego pada tahun 2002, dengan racun yang terkemuka (tapi belum dikonfirmasi) 

8. Paus

Ratusan paus pilot mati di perairan Tasmania pada tahun 2009. Lebih dari 400 meninggal di laut tanpa  ada penjelasan pasti, dan hampir 200 mendamparkan diri di King Island, bersama dengan sejumlah lumba-lumba. Tim penyelamat bergegas ke lokasi saat kejadian, tetapi sekitar 140 ikan paus telah mati sebelum ti penyelamat datang. Alasan yang bisa menjelaskan hal ini adalah kasus echolocation , tapi, sekali lagi, tidak ada yang bisa menjelaskan secara terperinci.

7. Domba

Pada tahun 2005, sejumlah gembala Turki telah kehilangan pekerjaan mereka dari kejadian ini, sekitar 1.500 domba yang mereka gembala telah melompat dari tebing. Semuanya berawal ketika satu domba pergi ke tepi, dan seperti pepatah lama, diikuti oleh sisa dari domba lainnya. Yang pertama 400 meninggal setalah jatuh dari 50 kaki (15m) , dan 1.100 lainnya selamat karena mereka tidak sempat jatuh terlalu jauh. Kejadian ini memiliki dampak yang besar terhadap desa setempat, karena banyak keluarga bergantung pada domba untuk mata pencaharian mereka.

6. Sapi

Sapi di Lauterbrunnen, Swiss hampir sama dengan cerita domba tadi. Selama 3 hari, 28 sapi tewas setelah terjun dari tebing yang tingginya jauh lebih tinggi daripada ketinggian tebing TKP domba. Hewan-hewan ini jatuh dari tempat yang sama, dan pada saat kejadian mereka semua pergi bersama-sama. Insiden itu terjadi lebih dari 3 hari, dan hal ini masih menjadi misteri sampai sekarang.

5. Udang

Bulan lalu, penduduk kota Coronel, Chili, menemukan pantai lokal mereka menjadi merah. Penyebabnya Jutaan udang mati dan menghiasi sekitar pantai dan laut. Nelayan lokal beranggapan bahwa pembangkit listrik tenaga batu bara yang terdapat di pantai tersebut sebagai penyebab matinya udang-udang ini, karena suhu permukaan laut menjadi lebih tinggi. Hal ini merupakan tragedi baru dan jarang sebelumnya terjadi di beberapa tempat.


4. Ikan dan Burung Camar

Tahun lalu, Danau Erie di Ontario ditemukan puluhan ribu ikan dan beberapa burung camar mati, bangkai hewan-hewan ini tergeletak di pinggiran danau. Laporan pertama mengatakan tidak ada indikasi pencemaran di danau. Salah satu teori yang mendukung kejadian ini adalah teori inversi. Inversi merupakan fenomena alam yang disebabkan suhu dingin, sedikitnya air beroksigen yang naik ke permukaan danau, sehingga akan menyebabkan ikan mati. Namun para peneliti tidak menemukan bukti tentang hal ini, juga tidak ada teori yang mendukung tentang penyebab burung-burung camar tsb mati.


3. Kodok

Pada tahun 2005, ribuan kodok di Jerman Utara dan Denmark secara misterius meledak. Satu menit, kodok-kodok itu hanya duduk di sana, dan beberapa menit kemudian mereka akan meledak dengan tekanan yang cukup tinggi untuk menghancurkan isi perut mereka hingga terlempar lebih dari 3 kaki (1m). Alasan pertama yang mendukung fenomena ini adalah adanya virus dan bakteri yang menyerang kodok tsb. 


2. Anjing

Overtoun Bridge di Milton, Skotlandia, dikenal sebagai jembatan bunuh diri anjing. Pada awal 1950-an, beberapa anjing telah melompat dari jembatan ini dengan ketinggian 50 kaki (15m). Setidaknya ada 50 dogshave yang mati di jembatan ini, termasuk 5 anjing dalam kurun waktu 6 bulan pada tahun 2005.  Beberapa orang percaya akan adanya fenomena supranatural yang menjadi penyebabnya. Tapi ada yang beranggapan bahwa anjing-anjing tersebut mencium bau yang tidak lazim sehingga mereka nekat lompat dari jembatanitu untuk mencari sumber bau tersebut. Namun, teori ini gagal karena anjing bukanlah hewan yang bodoh, melihat tingginya jembatan tersebut anjing tidak akan berani untuk melompat


1. Burung

Di Chile, ribuan flamingo, 1.200 penguin dan 60 pelikan meninggal selama 2 bulan. Kematian unggas massal dengan frekuensi yang mengkhawatirkan dalam beberapa tahun terakhir, tapi ada satu tempat yang secara khusus merupakan tempat peristirahatan terakhir burung, yaitu Jatinga, India. Setiap tahun di desa kecil ini, burung akan terbang sendiri ke dalam tanah untuk menanti ajalnya. Ada banyak misteri seputar kasus ini